img
(Foto: thinkstok)

Jakarta, Pernikahan nampaknya mempengaruhi aktifitas fisik seseorang. Pasangan yang telah menikah ternyata lebih enggan berolahraga atau sekedar fitness dibandingkan yang masih lajang.

Survei yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan Inggris menemukan bahwa hanya 27 persen orang dewasa yang meluangkan waktunya selama 150 menit untuk melakukan aktivitas fisik setiap minggu.

Sebagian besar dari partisipan yang tak meluangkan waktunya itu adalah orang yang telah menikah, yaitu 76 persen laki-laki dan 63 persen wanita. Hal ini kemungkinan karena setelah menikah, pasangan ini merasa tidak perlu lagi mengasah atau menjaga diri agar fisiknya menjadi sempurna atau karena merasa terbebani oleh tanggung jawab yang lebih banyak.

"Akhir pekan merupakan kesempatan yang sangat baik untuk membawa seluruh keluarga pergi bersama dan menikmati lingkungan alam," ujar Dr. Len Almond dari St Mary University College, seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (24/9/2011).

Sementara itu Menteri Kesehatan Inggris, Lord Howe menuturkan tetap aktif tidak hanya mampu meningkatkan kesehatan, tapi juga membuat seseorang merasa lebih baik.

Untuk itu diperlukan seruan bagi orang dewasa untuk meningkatkan aktifitas rutinnya atau memperbanyak kegiatan multi-tasking seperti pekerjaan rumah tangga atau menyetrika sambil menonton TV. Salah satunya melalui kampanye 'Get Going' agar masyarakat Inggris lebih banyak beraktivitas dan berolahraga.

"Saya berharap kampanye baru ini mendorong setiap orang untuk menemukan cara-cara baru yang fleksibel untuk meningkatkan tingkat aktivitas mereka sendiri," ungkapnya.

Meski begitu ada juga kabar gembira bagi orang yang telah menikah. Sebuah penelitian yang dilakukan para peneliti dari University of Rochester, New York, menemukan bahwa rumah tangga yang bahagia tiga kali lipat meningkatkan risiko seseorang untuk bertahan hidup setelah operasi jantung.

Sedangkan para peneliti AS melaporkan dalam jurnal Health Psychology bahwa pernikahan yang baik bermanfaat untuk kesehatan jantung, sama seperti berhenti merokok dan menjaga tekanan darah tetap normal.

Putro Agus Harnowo - detikHealth