img
(Foto: thinkstock)

Jakarta, Pemeriksaan tekanan darah sering dilakukan oleh perawat di rumah sakit, namun hasilnya dinilai kurang akurat karena pasien sering merasa grogi. Agar akurat, pemeriksaan sebaiknya dilakukan sendiri oleh pasien di rumah masing-masing.

Biasanya, pemeriksaan tekanan darah dilakukan oleh dokter atau perawat dengan mengikat salah satu lengan agar aliran darahnya terhambat. Dengan stetoskop, dokter atau perawat itu akan mendengarkan denyut nadinya sambil melepaskan ikatan di lengan secara perlahan.

Pasien yang merasa grogi atau takut saat diperiksa cenderung akan mengalami peningkatan tekanan darah, lebih tinggi dari yang sebenarnya. Ketakutan yang disebut White Coat Syndrome tersebut kadang terjadi karena pasien merasa tidak nyaman dengan tenaga kesehatan yang memeriksanya.

Akibatnya banyak pasien yang didiagnosis darah tinggi atau hipertensi, meski sebenarnya hanya karena ketakutan. Diperkirakan dari 12 juta pasien hipertensi di Inggris, 25 persen di antaranya tidak benar-benar hipertensi melainkan hanya salah diagnosis gara-gara grogi saat diperiksa.

Untuk itu, National Institute for Clinical Excellence (NICE) baru-baru ini menyarankan agar pemeriksaan tekanan darah dilakukan sendiri oleh pasien di rumah masing-masing. Tidak perlu dengan stetoskop, sebab kini banyak dijual perangkat digital yang lebih praktis digunakan.

Kalaupun saat datang ke rumah sakit masih akan diperiksa lagi, hasil pemeriksaan sendiri bisa dijadikan pembanding untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan tekanan darah akibat White Coat Syndrome. Jika perbedaannya terlalu besar, maka bisa jadi pasien tersebut ketakutan.

"Rekomendasi yang sangat penting ini akan mempengaruhi penanganan jutaan pasien di Inggris. Ini adalah satu langkah yang diharapkan akan diikuti negara lain di dunia," ungkap Prof Bryan Williams dari University of Leicester sepreti dikutip dari The Independent, Jumat (26/8/2011).

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth